Siapa yang menemukan bola lampu? Siapa yang menciptakan karakter Batman? Siapa yang pertama kali meracik resep ayam KFC? Masyarakat telah terkondisikan untuk berpikir bahwa ada jawaban sederhana untuk tiap pertanyaan tadi, bahwa hanya ada satu nama untuk setiap penemuan. Namun kenyataannya seringkali ada kisah rumit dibalik suatu penemuan hebat.
Pengetahuan umum menunjukkan Alexander Graham Bell sebagai satu-satunya penemu telepon, dan meskipun dia memang berhasil meraih hak paten atas telefon, sejarawan menobatkan tiga tokoh lain yang memiliki pengaruh besar terhadap penemuan perangkat komunikasi tersebut. Mereka adalah Johann Philipp Reis, Elisha Gray, dan Antonio Meucci. Masing-masing, terutama Meucci, memiliki klaim untuk menjadi penemu “sejati” telepon.
Terinspirasi oleh teori-teori M. Charles Bourseul, Johann Philipp Reis mulai mengembangkan sebuah versi telepon pada tahun 1857 dan diselesaikan pada tahun 1861. Perangkat ciptaan Reis ini dikabarkan sulit untuk digunakan dan membutuhkan penempatan mulut yang sangat spesifik agar dapat berfungsi. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1874 insinyur Elisha Gray menciptakan perangkat yang dapat membuat suara musik dengan listrik, namun alat tersebut dianggap kurang memadai dalam memproses suara manusia. Pada waktu yang hampir bersamaan, Alexander Graham Bell dan asistennya Thomas Watson bekerja sama dalam pengembangan perangkat mereka. Ini dimulai pada tahun 1875 sebagai proyek mandiri oleh Bell yang menghasilkan alat pengubah listrik menjadi suara. Bell lalu menyempurnakan alat tersebut bersama Thomas Watson.
Pada tahun 1876 dan bertepatan dengan hari Valentine, Bell dan Gray saling berpacu untuk meraih hak paten. Bell bergerak lebih cepat dan mengajukan paten untuk perangkatnya beberapa jam sebelum Gray melakukan hal yang sama. Dilaporkan bahwa pengacara perwakilan Bell tiba di kantor paten lebih dahulu dan mendapatkan antrian kelima, sementara perwakilan Gray mendapat nomor antrian ke 39. Dengan demikian, Bell mendapatkan paten atas telepon melalui US Patent Number 174,465. Beberapa sejarawan menuduh adanya berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja kantor paten dan bahkan oleh Bell sendiri pada hari itu, namun belum ada konsensus konkrit mengenai hal ini.
Meski berhasil meraih hak paten atas telepon sebelum Gray maupun Reis, status Bell sebagai seorang pionir tetap mendapat tantangan berat dari sosok lain, yakni Antonio Meucci. Seorang imigran Amerika asal Itali, Meucci menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam kemiskinan. Kondisi keuangannya yang buruk, serta kesulitannya dalam berbahasa Inggris menghalangi Meucci dalam mengukir namanya di catatan sejarah. Pada tahun 1856, jauh sebelum proyek Bell, Meucci merancang sejenis telepon elektromagnetik yang dia namakan “telettrofono”. Pada bulan Juli 1871, Meucci terluka parah akibat kecelakaan feri. Untuk membayar biaya pengobatannya, ia terpaksa menjual desain dan model telettrofono ke pegadaian.
Karena tidak mampu membayar biaya yang diperlukan untuk pengajuan paten, Meucci hanya mampu mendapatkan semacam versi temporer yakni “caveat”, sebuah dokumen pemberitahuan akan adanya niat untuk pendaftaran paten. Pada saat itu, sebuah caveat memerlukan biaya sebesar 20 dolar, harus diperbarui setiap tahun dan hanya memberikan deskripsi singkat tentang perangkat yang bersangkutan. Pada tahun 1874, Meucci gagal memperbarui caveat-nya, lalu dia mengirim model dan catatan-catatan teknis telettrofono ke perusahaan telegraf Western Union dengan harapan bahwa mereka akan membantu Meucci memperkenalkan benda itu ke dunia, namun pimpinan perusahaan tersebut selalu menghindar untuk bertemu langsung dengan Meucci. Ketika Meucci meminta barang-barangnya dikembalikan, dia diberitahukan bahwa barang-barangnya telah hilang. Dua tahun kemudian Bell, yang bekerja di laboratorium yang sama dengan Meucci, meraih hak paten untuk telepon, dan memulai kerja sama dengan Western Union. Meucci menggugat Bell atas dasar penipuan dan meskipun Mahkamah Agung sudah setuju untuk mendengarkan gugatan tersebut, segala proses litigasi berakhir setelah Meucci meninggal pada tahun 1889. Beliau pun wafat dalam keadaan miskin dan tak dikenal masyarakat.
Namun, kisah Meucci tidak berakhir tragis. Pada tahun 2002, Dewan Perwakilan Rakyat AS menerbitkan sebuah dokumen yang akhirnya mengakui kontribusi Meucci terhadap teknologi telepon. Resolusi tersebut mengatakan bahwa keberadaan telettrofono mengkonfirmasikan Meucci sebagai penemu telepon, menggantikan Bell. Sebagaimana dinyatakan dalam resolusi: “… jika Meucci mampu membayar biaya yang diperlukan untuk mempertahankan caveat-nya setelah 1874, maka tidak akan ada hak paten yang bisa diberikan untuk Bell. Oleh karena itu Dewan Perwakilan Rakyat merasa bahwa kehidupan dan prestasi Antonio Meucci, serta upayanya dalam penemuan telepon harus diapresiasi,” demikian mengukuhkan status Meucci sebagai pionir penting dalam sejarah.
Kisah penemuan telepon ini memberikan dua pelajaran penting. Pertama, bahwa sejarah kerap tidak sesederhana atau sebersih seperti yang disajikan. Banyak kisah atau bahkan figur penting yang statusnya perlu dipertanyakan atau dikaji ulang. Kedua, bahwa ada tantangan-tantangan tertentu yang mungkin muncul dalam suatu proses pendaftaran Kekayaan Intelektual. Ini bisa yang berbentuk teknis atau formil, maupun yang berbentuk disrupsi dari pihak luar seperti yang terjadi kepada Meucci.
Partners memiliki penemuan atau invensi yang sudah siap untuk didaftarkan Patennya? Jangan ragu untuk menghubungi kami melalui marketing@ambadar.co.id.
Sumber:
– The Guardian
– BBVA Open Mind
– The Congress