Secondary Meaning sebagai Penyelamat Bagi Merek Deskriptif untuk Terdaftar

Read Time: 2 minutes

Dalam artikel sebelumya yang berjudul “Spektrum Daya Pembeda dalam Merek” telah dijelaskan mengenai spektrum daya pembeda dalam merek dimulai dari merek yang memiliki daya pembeda tinggi yaitu merek “fanciful” sampai dengan merek yang tidak memiliki daya pembeda merek “generic.”

Diantara merek tersebut ada merek yang sebetulnya memiliki daya pembeda yang lemah akan tetapi masih memiliki kemungkinan untuk terdaftar, apabila merek tersebut dibubuhi makna tambahan atau yang sering disebut sebagai “secondary meaning” alias Makna Tambahan. 

Makna Tambahan tidak terjadi secara otomatis, tetapi terjadi karena upaya dari pemilik merek sehingga masyarakat umum telah dapat mengenali asal muasal atau pemilik merek tersebut (single source of goods). Suatu tanda bersifat deskriptif yang dapat membangun secondary meaning dengan baik, memiliki daya pembeda yang kuat pula untuk layak terdaftar sebagai merek.

Makna Tambahan di Amerika dapat dibuktikan melalui:

a. Direct Evidence: kesaksian konsumen, survei konsumen atau;

b. Indirect Evidence: penggunaan (eksklusivitas, lama, dan cara), jumlah dan cara pengiklanan, jumlah penjualan pada konsumen, pangsa pasar, bukti adanya kehendak pihak lain untuk meniru merek.

Sebuah merek memperoleh Makna Tambahan ketika merek tersebut membuat orang berpikir tentang perusahaan tertentu daripada layanan atau produk yang dijelaskannya. Ini dapat dibatasi pada area di mana tanda itu ada.

Sebagai contoh, merek “Holiday inn” yang merujuk pada kata liburan yang dapat merujuk dan terutama menggambarkan layanan perhotelan/ hotel. Tetapi hari ini, setelah bertahun-tahun digunakan di pasar, merek Holiday Inn telah memperoleh “secondary meaning” karena konsumen yang mengkonsumsi Holiday Inn dengan produsennya dan bukan dengan layanan hotel pada umumnya.

Contoh lainnya adalah Aqua. Kata yang memiliki arti utama (primary meaning) sebagai benda cair yang tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna ini secara faktual konsumen mengasosiasikannya dan mengakui sebagai Makna Tambahan Aqua sebagai merek untuk produk air mineral yang diproduksi oleh Danone. Merek Aqua yang merupakan merek deskriptif dapat terdaftar dan diakui sebagai merek untuk produk air mineral berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No:757/K/PDT/1989. 

Mempunyai Makna Tambahan adalah satu-satunya cara agar merek deskriptif dapat memperoleh perlindungan merek dagang. Untuk memperoleh makna tambahan ini, merek tersebut harus memiliki kekhasan dari layanan atau produk yang ditawarkan.  Akan tetapi, mengingat proses membuktikan suatu merek deskriptif memiliki Makna Tambahan tidaklah mudah, maka untuk mempermudah proses pendaftaran merek sangat disarankan untuk memiliki merek yang memiliki daya pembeda tinggi.

Anda dapat meminta bantuan dari konsultan kekayaan intelektual terpercaya seperti Am Badar & Am Badar, untuk mendapatkan pandangan terkait daya pembeda dalam merek Anda.

Sumber:

  • How Does One Establish Secondary Meaning In A Trademark Infringement Case? 
  • What is secondary meaning in trademark law?

Related articles

Related Services

Our related services by article

We provide various legal Intellectual Property services related to the articles you read.

Invest in better future with our services